KATADATA – PT Pertamina (Persero) melakukan kerja sama dengan dua badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) dan PT Pupuk Indonesia Persero). Kerja sama tersebut merupakan bentuk sinergi di antara perusahaan pelat merah.
Dalam kerja sama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), kedua BUMN sepakat dalam penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji. Nantinya, Pelni akan menyediakan kapal untuk mengangkut BBM dan minyak mentah dari Pertamina secara nasional.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, jangka waktu kerja sama ini selama lima tahun dan dapat diperpanjang. “Minimal satu unit kapal angkut dengan ukuran tertentu sesuai spesifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan Pertamina,” kata dia di Kementerian BUMN, Rabu (1/7).
Di sisi lain, kapal-kapal Pelni tersebut nantinya akan menggunakan oli dan BBM dari Pertamina. “Jadi sama-sama menguntungkan,” kata Direktur Utama Pelni Elfien Goentoro.
Saat ini, pengangkutan minyak masih menggunakan satu kapal dari 16 kapal yang disediakan Pelni. “Karena masih percobaan, jadi pakai satu kapal dulu. Dicoba angkut ke satu wilayah untuk melihat bagaimana hasilnya,” kata dia.
Sedangkan dengan Pupuk Indonesia, Pertamina menyepakati kerja sama dalam kajian potensi bisnis pembangunan pabrik petrokimia berbasis gas dan batu bara. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini perseroan sedang fokus ke bisnis hilir. Kerja sama dengan Pupuk Indonesia ini diharapkan mampu mengembangkan kegiatan hilirisasi seperti Petrokimia.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga memiliki PT Rekayasa Industri (Rekind) yang berpengalaman di bidang engineering, procurement and construction (EPC). Dengan kerja sama ini, dia berharap Pertamina bisa memberdayakan usaha EPC di dalam negeri.
“Kerjasama EPC ini kami punya kepercayaan besar. Kami biasa investasi Rp 70 triliun, kalau 10 persen bisa diserap dalam negeri artinya Rp 7 triliun bisa ditangkap perusahaan dalam negeri dan dapat menyerap tenaga kerja dengan jumlah besar," ujar Dwi.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Arifin Tasrif berharap kerjasama ini bisa meningkatkan industri hilir petrokimia di Indonesia. “Produk hilir di Indonesia kita kebanyakan melakukan impor, mudah-mudahan dalam tahun ke depan bisa membangun proyek hilir,” ujar dia.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, sinergi antarperusahaan pelat merah akan berdampak pada meningkatnya nilai aset BUMN. Saat ini, total aset BUMN sebesar Rp 4.500 triliun, dan ditargetkan pada 2019 meningkat dua kali lipat menjadi Rp 10 ribu triliun.
Sumber : Pertamina Kerja Sama dengan Pelni dan Pupuk Indonesia
Berita lainnya dari KATADATA.CO.ID :
RI Tak Terpengaruh Krisis Yunani
Aturan BI Bebani Industri Migas
Percepat Infrastruktur, Presiden Siapkan Dua Aturan Baru
Katadata on Facebook | Twitter | Google +
via Katadata.co.id
0 comments:
Post a Comment