KATADATA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut kenaikan komitmen investasi di bidang kelistrikan, gas, dan air minum hingga sepuluh kali lipat pada semester I 2015 ini. Hingga akhir Juni, BKPM mencatat komitmen investasi dari tiga infrastruktur dasar ini mencapai Rp 309 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 30,7 triliun.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan peningkatan komitmen investasi ini membuktikan bahwa investor sangat tertarik menggarap proyek infrastruktur. Terutama infrastruktur dasar untuk kebutuhan masyarakat.
"Komitmen di sektor ini yang kami bandingkan paling besar selisihnya mencapai 10 kali lipat," kata Franky di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/7).
Secara total, kata dia, komitmen investasi yang telah didapatkan pada semester I ini naik 39,6 persen atau mencapai Rp 721,9 triliun dari Rp 517,1 triliun pada semester I 2014 lalu. Peningkatan komitmen ini terjadi paling besar pada penanaman modal asing (PMA) sebesar 49,8 persen. Sedangkan untuk penanaman modal dalam negeri hanya naik 17 persen.
Cina merupakan negara yang paling banyak mendapatkan izin prinsip investasi pada semester I ini dengan total nilai sebesar Rp 133,7 triliun. Kemudian British Virgin Island sebesar Rp 60,2 triliun, Malaysia Rp 44,6 triliun, Singapura Rp 39 triliun, dan Jepang Rp 29 triliun.
Selain sektor infrastruktur dasar, peningkatan komitmen investasi di sektor lainnya juga tercatat mengalami hal yang sama. Komitmen investasi bidang perumahan dan kawasan industri naik 30,7 persen menjadi Rp 107,3 triliun. Sektor tanaman pangan dan perkebunan juga meningkat dari semester I tahun lalu sebesar Rp 8,84 triliun, menjadi Rp 52,8 triliun.
"Untuk komitmen di bidang hotel dan restoran sebesar Rp 21,5 triliun. Ini signifikan juga, karena semester I 2014 komitmen investasinya hanya Rp 8 triliun," kata Franky.
Menurut dia, meski mengalami kenaikan signifikan, komitmen investasi yang didapat hingga semester I masih rendah. Secara total, pemerintah sebenarnya mengincar target komitmen investasi hingga mencapai Rp 3.518 triliun. Makanya Farnky berharap kementerian dan lembaga pemerintah lainnya bisa memberikan dukungan untuk mengejar target tersebut.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku akan terus memberikan dukungannya untuk menarik investor menanamkan modalnya di Indonesia. Salah satu yang dilakukan adalah dengan memberikan insentif pengurangan dan pembebasan pajak dalam periode tertentu seperti tax allowance dan tax holiday.
"Saya tidak khawatir insentif ini akan mengurangi penerimaan negara. Malah, kalau perusahaan tersebut beroperasi Pajak Penambahan Nilai (PPn) yang kita dapat akan lebih besar," kata dia.
Sumber : Komitmen Investasi Infrastruktur Dasar Naik 10 Kali Lipat
Berita lainnya dari KATADATA.CO.ID :
BPH Migas Berharap Jadi Badan Penyangga Gas Nasional
Saham Semen Indonesia Merosot sejak Intervensi Pemerintah
Rentan Intervensi, Saham BUMN Berjatuhan
Katadata on Facebook | Twitter | Google +
via Katadata.co.id
0 comments:
Post a Comment