KATADATA – Neraca perdagangan pada Juni 2015 tercatat surplus sebesar US$ 477 juta, turun dibandingkan Mei sebesar US$ 955 juta. Penurunan surplus tersebut lantaran ada kenaikan dari sisi impor sebesar 11,6 persen dari bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menuturkan, kenaikan sisi impor ini berasal dari barang konsumsi yang meningkat 7,3 persen dibandingkan Mei. Kenaikan ini wajar mengingat ada peningkatan permintaan sejak menjelang puasa dan lebaran.
“Walaupun kami harap bisa dipenuhi di dalam negeri,” kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (15/7).
Kenaikan impor juga diikuti oleh barang modal dan bahan baku, yang masing-masing naik 11 persen dan 12,1 persen dibandingkan Mei. Suryamin menjelaskan, kenaikan impor dari kedua barang ini menunjukkan adanya peningkatan investasi di dalam negeri. Apalagi, mayoritas impor merupakan mesin dan alat kelistrikan ataupun mesin dan alat mekanik.
“Dibandingkan Mei, mulai ada kenaikan impor mesin dan alat kelistrikan juga mesin dan alat mekanik. Mudah-mudahan bisa menggenjot pembangunan infrastruktur," tutur dia.
Secara kumulatif, selama semester I-2015, neraca perdagangan Indonesia masih mengalami surplus US$ 4,4 miliar.
Sumber : Neraca Perdagangan Juni Surplus US$ 477 Juta
Berita lainnya dari KATADATA.CO.ID :
Pemerintah Minta Total Terima Keputusan Soal Blok Mahakam
Sistem Kerjasama Migas Non Konvensional Akan Diubah
Risiko Global Meningkat, BI Pertahankan Suku Bunga
Katadata on Facebook | Twitter | Google +
via Katadata.co.id
0 comments:
Post a Comment