KATADATA – Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi ingin menambah jumlah perusahaan yang mendapat jalur prioritas, dari saat ini 100 perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mempercepat waktu bongkar muat atau dwelling time.
“Saat ini 100 perusahaan, nanti akan kami jadikan 1,5-2 kali lipat. Ini akan kami perkuat. Jadi perusahaan yang baik ini fokus pada industrinya. Kami akan adakan program member get member,” kata dia seusai dilantik oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (1/7).
Heru mengatakan, langkah ini sebagai upaya untuk menurunkan waktu custom clearance sesuai target 0,5 hari, dari saat ini yang masih 0,6 hari. Lambatnya proses ini lantaran ada permasalahan dalam pemeriksaan untuk jalur merah dan hijau. Custom clearance adalah proses administrasi pengiriman dan atau pengeluaran barang ke atau dari pelabuhan muat atau bongkar yang berhubungan dengan kepabeanan dan administrasi pemerintahan.
Selain itu, lanjut Heru, Ditjen Bea Cukai akan fokus pada peningkatan teknologi informasi guna mencapai target dwelling time menjadi 4,7 hari dari saat ini masih 5,5 hari. Kemudian juga mendukung pembentukan satu manajemen yang bertugas untuk mendorong koordinasi termasuk dengan kementerian dan lembaga (K/L). Manajemen ini, nantinya akan dipegang otoritas pelabuhan.
“Kami ikuti program pemerintah bahwa akan ada satu manajemen yang koordinasi, termasuk K/L di pelabuhan, yaitu di otoritas pelabuhan. Kami akan support otoritas pelabuhan bagaimana mencapai target 4,7 hari dulu,” ujar dia.
Ia ingin memastikan, bahwa industri manufaktur tidak akan terhambat oleh masuknya barang-barang ilegal dan lamanya proses dwelling time. Untuk itu, dia akan memperketat profiling guna meningkatkan pengawasan. Serta, fokus pada titik rawan di daerah terluar dengan meningkatkan koordinasi dengan Kepolisian dan TNI.
“Daerah rawan di pesisir Sumatera akan kami perkuat dengan patroli. Barang keluar dari Batam juga kami perkuat,” tutur Heru.
Selain melantik Heru, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro juga melantik enam pejabat lain. Mereka antara lain:
- Hadiyanto sebagai Sekretaris Jenderal, sebelumnya sebagai Dirjen Kekayaan Negara.
- Vincentius Sonny Loho sebagai Dirjen Kekayaan Negara, sebelumnya sebagai Inspektur Jenderal.
- Kiagus Ahmad Badaruddin sebagai Inspektur Jenderal, sebelumnya sebagai Sekretaris jenderal.
Lalu, ada tiga pejabat eselon 1 yang dipromosikan. Antara lain:
- Ken Dwijugiasteadi sebagai Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak.
- Suryo Utomo sebagai Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak.
- Puspita Wulandari menjadi Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak.
Dalam sambutannya, Menkeu meminta pada pejabat yang dilantik dapat bekerja dengan mengerahkan seluruh tenaganya, serta mampu menstimulasi staf-staf di masing-masing unit kerja agar dapat keluar dari zona nyaman. “Siap bekerja pada competitive zone, dalam artian positif yaitu berlomba-lomba menunjukkan kinerja terbaiknya,” kata Bambang.
Sumber : Bea Cukai Ingin Tambah Perusahaan yang Masuk Jalur Prioritas
Berita lainnya dari KATADATA.CO.ID :
Pertamina Targetkan Penemuan Cadangan Migas 90 Juta Barel Tahun Ini
Pemerintah Buka Peluang Pemda Gandeng Swasta di Blok Mahakam
Kewajiban Transaksi Rupiah Dinilai Tidak Efektif
Katadata on Facebook | Twitter | Google +
via Katadata.co.id
0 comments:
Post a Comment