KATADATA - Pertumbuhan ekonomi Cina tahun lalu jatuh menjadi 6, 9 persen, lebih rendah dari 2014 yang mencapai 7, 3 persen. Sebagian ekonom malah menilai kondisi tersebut dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk menggenjot sejumlah sektor sehingga membantu gerak ekonomi dalam negeri.
Ekonom Samuel Aset Managemen Lana Soelistianingsih mengatakan peluang tersebut muncul dari menurunnya optimisme pemerintah Cina, walau seiring dengan hal itu mesti diwaspadai. Tahun ini, otoritas negara tersebut memangkas perkiraan laju ekonominya, hanya tumbuh 6, 5 persen, lebih rendah dari perkiraan awal tujuh persen. (Baca juga: Investasi Melonjak, Industri Makanan Jadi Penggerak Manufaktur).
Dampaknya, kegiatan manufaktur menurun dari 51 persen menjadi 48 persen. Sementara sektor jasa tumbuh dari 48 persen ke 51 persen. Kesempatan ini, kata Lana, bisa dimanfaatkan oleh Indonesia dengan merebut pabrik atau industri yang mau merelokasi investasinya. Misalnya, Badan Koordinasi Penanaman Fiskal (BKPM) harus aktif mengajak investor asing masuk.
“Manufaktur di sana mulai turun karena upah pekerjanya naik. Nah, ini ...
Selengkapnya : Cina Melemah, Industri Manufaktur Indonesia Berpeluang Meningkat
via Katadata.co.id
0 comments:
Post a Comment