Home » » Harga Premium Dinilai Tidak Wajar

Harga Premium Dinilai Tidak Wajar

Written By JUFRI on Friday, 22 January 2016 | 05:54

SPBU KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA - Walau pemerintah telah menurunkan harga bahan bakar minyak pada 5 Januari lalu, namun keputusan tersebut masih menimbulkan pertanyaan. Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menilai harga BBM jenis Premium saat ini masih terlalu tinggi.

Agar lebih terang bagaimana menentukan tarif sumber energi tersebut, mantan Ketua Tim Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi ini menyarankan PT Pertamina menggelar keterbukaan informasi. Sebab, kebijakan tersebut dalam menentukan harga BBM masih sangat minim. “Buka semua perhitungannya supaya kita tahu. Ngomong (tidak untung) tapi tidak transparan, ” kata Faisal saat ditemui di Gedung PLN, Jakarta, Jumat, 22 Januari 2016. (Baca: Untung Besar, Pertamina Diminta Turunkan Harga BBM Premium).

Menurutnya, harga premium sekarang tidak wajar. Misalnya, Faisal membandingkan, harga bensin Research Octane Number (RON) 95, yang setara Pertamax, di Malaysia hanya dihargai Rp 5.900 per liter. Dengan nilai yang sama, di Indonesia hanya bisa mendapatkan bensin jenis Premium dengan RON 88 seharga Rp 6.950 di ...

Selengkapnya : Harga Premium Dinilai Tidak Wajar



via Katadata.co.id
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Yuk Bisnis Property - All Rights Reserved