KATADATA - Kejatuhan harga minyak mentah dunia hingga di bawah US$ 30 per barel memukul negara-negara penghasil “emas hitam” tersebut. Pendapatan mereka terpangkas besar. Namun tren penurunan ini pun membuka sisi positif. Misalnya, pemerintah berpotensi menurunkan tarif listrik bersubsidi.
Kepala Divisi Pemasaran dan Niaga PT Perusahaan Listrik Negara Persero Benny Marbun mengatakan para konsumen di kelas bawah yang menggunakan listrik bersubisidi kemungkinan akan menikmati trif lebih rendah. “Bakal turunlah, kan minyak turun, ” kata Benny di Gedung Direktorat Jenderal Kelistrikan Jakarta, Kamis, 21 Januari 2016.
Menurutnya kemungkinan tarif listrik bersubsidi makin terbuka bila diiring pula oleh penguatan nilai tukar rupiah. Maklum, banyak pembangkit listrik masih menggunakan minyak sebagai bahan bakar yang diperoleh dari impor. “Semoga kurs nilai tukar kita menguat. Sekarang Rp 13.900, kita doakan turun ke Rp 11 ribu atau 12 ribu, ” ujarnya. (Baca: 4 Juta Pelanggan Listrik 900 VA Masih Bisa Mendapat Subsidi).
Saat ini, pemerintah sedang ...
Selengkapnya : Minyak Terpuruk, Harga Listrik Subsidi Berpotensi Turun
via Katadata.co.id
0 comments:
Post a Comment